Saturday 8 October 2011

Protocol Routing Dalam Jaringan


Routing protocol berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya
Protokol routing dinamik yang banyak digunakan dalam internetworking TCP/IP yaitu RIP (Routing Information Protocol) yang menggunakan algoritma routing distance vector dan OSPF (Open Shortest Path First) yang menggunakan algoritma link-state.

Pada layer TCP/IP, router dapat menggunakan protocol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
1.      RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector,
2.      IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector,
3.      OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link state,
4.      EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector.
5       BGP -  Yaitu protocol yang digunakan untuk menghubungkan antar AS (Autonomous System).















Routing Information Protocol (RIP)
Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
1.      Routing protokol distance vector,
2.      Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
3.      Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
4.      Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.

1. RIP Versi 1
1.      Dokumen _ RFC1058,
2.      RIP _ routing vektor-jarak yang dimodifikasi dengan triggered update dan split horizon dengan poisonous reverse untuk meningkatkan kinerjanya,
3.      RIP _ diperlukan supaya host dan router dapat bertukar informasi untuk menghitung rute dalam jaringan TCP/IP,
2. RIP Versi 2
1.      Enhancement dari RIP versi1 ditambah dengan beberapa kemampuan baru,
2.      Algoritma routing sama dengan RIP versi1,
3.      Bedanya terletak pada format dengan tambahan informasi yang dikirim,
4.      Kemampuan baru :
a.    Tag _untuk rute eksternal,
b.    Subnet mask,
c.    Alamat hop berikutnya,
d.    Autentikasi.


IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
 
 
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah:
1.      Identifikasi tujuan baru,
2.      Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
1.      Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
2.      Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
3.      Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.

Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Load
4. Reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
a.      Protokol Routing Distance Vector,
b. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability,
c.       Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.


OSPF (Open Shortest Path First)
  


OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi.
OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan
karakteristik sebagai berikut:
a.    Protokol routing link-state.
b.    Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
c.    Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
d.    Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
e.    OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik
f.     network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.
g.    OSPF lebih effisien daripada RIP.
h.    Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).
i.      Menggunakan protokol broadcast.


EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
 

 
 
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
a.      Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b.      Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
d.      Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek

BGP (Border Gateway Protocol)
Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja

No comments:

Post a Comment